Puisi Malam Kedua

 

source: pinterest


Angin berhembus melewati celah

di setiap sudut ruangan 3x3 meter.

Bisakah kau rasakan hembusannya ?

Bayangkan saja saat jiwamu kosong

Hampanya di malam yang kedua.

 

Masih saja terikat sunyi,

menantikan hadirmu di sini.

Tumpukan rindu dari malam yang pertama

adalah beban yang tak bisa ditahan terus.

Jangan kau beri malam yang ketiga

Jika tak ingin ada banjir lagi menenggelamkan jiwa.

 

Yogyakarta, 29 Juni 2016


You Might Also Like

0 comments