1899 : Ending yang Mind Blowing
Halo guys...
Di sela-sela kesibukan realita duniaku, hari ini banget aku sempatkan untuk berbagi cerita tentang series Netflix terbaru yang seminggu lalu berhasil kuselesaikan. Haha..walaupun agak gimana gitu setelah nonton, tapi okelah aku spoiler sedikit ke kalian.
Alur ceritanya menurutku agak lambat, sehingga mungkin yang nonton di awal pasti akan bosan, tapi kebosanan itu bisa dilewati karena rasa penasaran yang tinggi akan misteri di balik penemuan kapal Prometheus yang dikabarkan hilang sudah 4 bulan lamanya. Sedikit cerita juga kenapa aku tertarik nonton, karena aku pikir kapal itu adalah Titanic (karena corong uapnya ada 4, hehehe...) yang berada di daerah segitiga bermuda (wkwkw, tp kan Titanic berlayarnya di Samudera Atlantik, kenapa bisa nyasar jauh, begitulah kira-kira haluku). Lalu, setelah teori 1 tentang trailer series 1899 yang agak ngawur itu, aku juga berteori lagi apakah series ini akan diceritakan seperti film Ghost Ship, film tentaang penemuan kapal berhantu yang telah lama hilang. Rasanya lebih masuk akal kalau pakai teori yang kedua yaa...
Dan...yakk...waktu nonton episode pertama aku langsung berpikir ini akan jadi kapal berhantu, karena di awal saja, nuansa yang disajikan sudah cukup creepy. Bisa dibuktikan dengan penemuan seorang anak kecil di kapal Prometheus. Cuma anak kecil, penumpang yang lain gak tahu ke mana. Hilang... Jujur waktu scene ini aku agak merinding yaa...gimana enggak gitu, ada anak kecil sendirian di kapal besar seperti itu, mana wajahnya datar dan gak ngomong sama sekali lagi anaknya.
Hal lain juga yang menambah semangatku buat meneruskan nonton series ini adalah hubungan antara Kapten Eyk dan Maura Franklin. Hehehe...awalnya aku pikir akan ada bumbu-bumbu romansa di film misteri ini, tapi ternyata yaa hanya dekat saja karena mengalami hal aneh bersama dan mereka berdua berusaha untuk memecahkan misteri itu. Padahal aku udah setuju banget kalau ada romansanya...wkwkwkw
Wake Up!
Adanya kata wake up yang hampir dialami oleh para pemain menjadi salah satu petunjuk buatku tentang mau dibawa ke mana alur cerita misterinya. Sumpah sih, agak ribet juga karena banyak flashback dan semacam science fiction di dalamnya. Aku berpikiran bahwa mereka sedang dijadikan objek penelitian dari ayah Maura Franklin. Raga mereka berada di suatu tempat, dan dunia tempat mereka saat itu hanyalah mimpi semata. Mereka harus bangun agar hal-hal aneh yang dialami terpecahkan. Begitulah opiniku, dan yang tidak kupercayai adalah endingnya yang mind blowing. Gak pernah sedikit pun aku berpikiran akan memecahkan misteri itu di akhir yang ulala sekali. Wkwkwk...Fiks banget kalian harus nonton. Jujurly, series ini gak terlalu ribet kok kalau dibandingkan dengan The Witcher, tapi setelah kalian nonton sampai endingnya yaa..
Aku berharap ada kelanjutan dari series ini, mengingat oknum yang menciptakan kekacauan yang dialami Maura Franklin belum diperlihatkan, hanya diperlihatkan lewat chat di komputer. Wkwkwkw...
Akan tetapi, setelah tahu bahwa series ini termasuk series yang mahal (biaya produksi yang tidak murah) mungkin akan sulit untuk season 2. Berharap sih kalau euforia penonton tinggi, kreator Dark dan kawan-kawannya akan memproduksi season 2. Huehehehe...Semoga yaa...mari kita doakan.
Limited series ini hanya tayang 8 episode saja, jadi buat kalian yang mungkin mulai memberontak otaknya, yok dilanjut terus sampai episode 8, karena setiap episode perlahan kalian akan diberi tahu akar permasalahan misteri yang terjadi..hehehe. Oiya, salah satu hal yang menarik dari series ini adalah para pemain yang berasal dari seluruh penjuru dunia, yaa...gk dunia-dunia amat sih, dari Eropa, Amerika, dan Asia. Oleh karena itu, ada banyak bahasa yang tersaji dalam series ini, walaupun banyak bahasa tapi semua dapat berjalan lancar mantab jiwa...wkwkwkw
Oke, sekian aja cerita dan rekomendasi ala-ala dariku. Semangat nonton series 1899 ini yaa...Ada Making of 1899 juga di Netflix yang bisa kalian tonton untuk lebih mengenal tentang proses produksi series ini, supaya lebih lengkap rasanya setelah menonton 1899.
JANGAN DILEMMAPHOBIA lagi yaa...Muachhh :))
0 comments