Heretic (2024) : Iman Lemah Dilarang Nonton

Sebagai blog yang ditulis oleh orang yang dilematis, sungguh tidak afdol bila tak membahas film psychology thriller yang satu ini. Pasalnya, film ini full berisikan pilihan, tanggapan, atau pengambilan keputusan mengenai sebuah kepercayaan yang sudah pasti bagi orang yang lemah iman akan mudah goyah. Film ini pun menjadi film yang direkomendasikan untuk ditonton di tahun 2024 silam karena mendapatkan rating 91% di Rotten Tomatoes dan 7/10 di IMDb.

source: IMDb

Heretic (2024) berkisah tentang 2 orang biarawati muda yang menjalankan misi untuk menyebarkan pewartaan Kerajaan Allah atau istilah gampangnya sedang melaksanakan pelayanan. Perjalanan pelayanan itu pun tidak mudah, karena banyak yang mengabaikannya dan menganggap mereka berdua adalah orang-orang aneh. Oiya, kedua biarawati muda itu bernama Suster Paxton dan Suster Barnes.

Pada saat itu, mereka mendatangi sebuah rumah milik Mr. Reed yang bisa dibilang agak terpencil. Bertepatan saat kunjungan itu, cuaca di luar menandakan akan terjadi badai yang cukup ekstrim. Mau tidak mau, dan untuk menghargai sambutan ramah Mr. Reed, mereka pun masuk ke dalam rumah. Suasana yang tidak menyenangkan pun mulai dirasakan keduanya, apalagi saat Mr. Reed mulai mengajukan beberapa pertanyaan yang sangat mengganggu kenyamanan.

Singkat cerita, memang ada yang tidak beres dengan Mr. Reed. Dia adalah seorang psikopat, namun bukan sembarang psikopat yang melakukan kekerasan atau pembunuhan hanya untuk mengisi waktu luang. Mr. Reed ini bisa dibilang orang yang menganut paham agnostik. Intinya, konflik utama film ini adalah soal kepercayaan akan agama-agama yang sudah ada dan diimani oleh banyak orang. Film ini adalah representasi tentang sebuah pencarian dan penentuan tentang agama yang paling benar di muka bumi ini.

Nah, bicara soal pengemasan film, scene thriller atau jumpscare tidak menegangkan sama sekali. Bahkan, ketika pisau cutter itu diayunkan ke leher tidak diberikan efek (hanya smooth slowmotion), sehingga tidak memberikan kesan ngeri seperti film-film kebanyakan yang berupaya membuat sound effect realistis. Alur cerita pun cukup lambat karena banyak obrolan-obrolan yang menurutku pribadi terlalu banyak di sepanjang film, adegan kejar-kejaran semacam petak umpet, dan masih kurang paham juga mengapa Mr. Reed harus membuat rumahnya sedemikian rupa untuk menyesatkan orang-orang. 

Selain itu, bagi kalian yang lemah iman, disarankan untuk bersikap bijak dalam menonton film ini. Ada satu dialog yang mengatakan kalau "Agama yang paling benar adalah kontrol". Apalagi, unsur keyakinan mengenai ada dan tidak adanya Tuhan itu juga terasa kental pada adegan pilihan "Belief" dan "Disbelief", yang kampretnya ujung dari kedua pilihan itu sama saja (sama-sama mengarah ke ruang bawah tanah).

Film-film semacam ini menurutku adalah film yang berat. Cerita yang mengangkat soal keyakinan pada Tuhan pasti akan dianggap sebagai sebuah aksi propaganda. Oiya, film ini pun juga mengingatkanku pada satu topik yang dibahas di platform-nya Kak Nessie yaitu Project Blue Beam. Apa itu? Bisa kalian tonton di channel Youtube Nessie Judge aja. 

Terlepas dari percaya atau tidak mengenai project tersebut, aku cuma mau bilang tetap teguh iman saja. Apa yang kita yakini benar dan baik untuk diri sendiri, itu saja yang kita pegang teguh. Dari banyaknya hal-hal di luar kontrol kita, anggaplah itu sebagai sebuah pembelajaran, peringatan, atau setidaknya tanamkan mindset yang positif agar kita bisa menyikapinya dengan bijaksana.

Overall, film ini bisa kalian tonton di link berikut ini:

Heretic (2024)  

Sekian dariku.

Terima kasih sudah mampir dan membaca.

Salam Dilemmaphobia :)

You Might Also Like

0 comments