Belajar Memaafkan Musuh Versi Fast X

Berhubung baru saja bisa nonton dengan tenang, jadi okelah aku sedikit membahas film yang beberapa waktu lalu bikin heboh yaitu Fast X (Fast and Furious). Banyak banget yang menyayangkan alur cerita film ini yang semakin tidak masuk akal, dan ada pula yang tidak mempermasalahkan ceritanya. Aku sih sebenarnya hanya pengen ngakak waktu mobilnya Jacob ditangkap sama pesawat pakai magnet di Fast 9, udah itu aja...selebihnya gak masalah untuk semua adegan di film-film Fast and Furious lainnya. Hehehehe....
Oke, kembali ke Fast X...
Di film ini, Dominic Toretto dibuat benar-benar kewalahan menghadapi si Dante Reyes. Keluarganya diporak-porandain, anaknya dalam bahaya, musuh pakai teknologi super canggih, dan dia hanya mengandalkan mobil kesayangannya. Fast X pun berakhir nanggung, kemudian tiba-tiba muncul Giselle, dan di credit scene ada Hobbs lagi. Sederet review dari penggemar sudah bertebaran yaa, tapi di blogku ini aku bukan membahas lagi tentang semua yang sudah direview oleh penggemar yang lain.

source: Cinemags

Aku lebih menyoroti tentang sikap Dominic Toretto dan keluarganya yang bisa dengan cukup mudah memaafkan dan menerima musuh-musuh pendahulunya yang hampir merenggut nyawa mereka. Sebut saja Deckard Shaw dan Chiper. Awalnya sih mereka marah, jengkel, gusar, terhina, dan sebagainya saat tahu harus berhadapan dengan Deckard Shaw dan Chiper lagi. Mereka pun terpaksa harus bekerja sama untuk melewati rintangan yang ada (halah). Mungkin yang Chiper belum kelihatan karena Fast X ini baru part 1 kan yaa...,, tapi yang Deckard Shaw, uhhh....udah pernah diterima untuk baberkyuan bersama waktu di Fast 8 karena udah menyelamatkan anaknya dari tangan Chiper. Ibunya Deckard Shaw malah membantu Dom dan keluarganya padahal mereka pernah bikin Owen Shaw hampir kehilangan nyawa juga. Ahhh....sebaik itu Dom dan keluarganya gak sih, guys????

Dom juga memaafkan adeknya si Jacob yang juga hampir membahayakan dirinya dan keluarganya, tapi sih itu karena Jacob adalah adiknya Dom, jadi aku sendiri masih bisa memaklumi kalau sebagai kakak yang baik memang harus memaafkan adiknya. Hehehe....tapi yang Deckard Shaw? Di Fast 7, dia begitu garang dan mengerikan untuk membalaskan dendam karena adiknya si Owen hampir meninggoyy.....tapi di Fast 8, dia akhirnya juga membantu Dom dan keluarganya. Semudah itukah memaafkan?

Di Fast X, Chiper terdesak dan tak berdaya, terus tanpa adanya badai topan, dia tiba-tiba datang ke rumah Dom dan memperingatkannya akan kedatangan Dante. Woiiii....Kenapa Chiper tiba-tiba membantu Dom coba? Terus di akhir, dia dan Letty dijemput oleh kapal selam yang dikendarai oleh Giselle. Dan semua itu adalah rencana si Chiper setelah dia dan Letty baku hantam dan kemudian bekerja sama untuk keluar dari Antartika. Sampai sini masihkah kalian paham kenapa semudah itukah memaafkan, padahal nyawa pernah jadi taruhannya?

Aku akhirnya belajar, selama kita menjadi orang baik dan tak ragu untuk menolong sesama yang sedang kesulitan, kelak kita juga akan dibalas kebaikan oleh orang yang dulu pernah kita tolong. Intinya, nilai-nilai kehidupan yang bisa kita pelajari dari film ini adalah itu. Tapi, entah kenapa, praktiknya dalam kehidupan di luar film tidak seindah itu. Kita justru terkadang dikecewakan oleh orang-orang yang pernah kita tolong. Apakah salah berekspektasi tinggi kalau kita akan mendapatkan perlakuan yang sama dari orang yang dulu pernah kita bantu?

Menurutku, sebenarnya hal tersebut tidak salah, tapi alangkah lebih baik kalau kita tidak mengharapkan apapun dari orang yang telah kita tolong. Syukur kalau kebaikan kita dibalas dengan kebaikan pula, kalau tidak ya udah jangan berharap. Pokoknya, menolong itu harus ikhlas. Dom tanpa pikir panjang pernah menolong Hobbs yang terdesak waktu di Fast 5, dan akhirnya Hobbs juga membalas budi dengan melepaskannya dari jerat hukum walaupun pada akhirnya Dom dan keluarganya tetap tidak bisa mengelak dari hukum yang ada. Dom dan keluarganya juga gak pernah ambil pusing akan hal itu, karena mereka tahu bahwa bagaimana pun jerat hukum sudah menjadi bagian dalam hidupnya. Nah, dari sini kita juga bisa belajar untuk sadar akan diri sendiri dan bisa menempatkan diri.

Udah segitu aja kesanku selama menonton Fast X ini, gak sabar untuk part 2nya...Semoga Dom dan keluarganya baik-baik saja. Amin. Hehehe....

Semoga kalian bisa ikut meneladani sikap Dom dan keluarganya dalam memaafkan orang yang pernah menyakiti kita, walau kadang itu sangat berat dilakukan. Jangan pendendam...dan jangan Dilemmaphobia lagi. 

Byeee.... :)

You Might Also Like

0 comments