The Boy (2016) : Di Balik Boneka Misterius

Sebenarnya aku lagi banyak kerjaan yang sampai sekarang cuma aku liatin doang....Yaaa, karena aku belum punya hasrat untuk menyelesaikannya, tapi aku sekarang lebih berhasrat untuk sedikit membahas sebuah film lama yang akhirnya aku tonton di Netflix beberapa waktu yang lalu. 

source: Pinterest

Sesuai judul, The Boy adalah film bergenre thriller yang rilis pada tahun 2016 dan dibintangi oleh Lauren Cohan sebagai Greta Evans, James Russell sebagai Brahms, dan Rupert Evans sebagai Malcolm. Nah, buat kalian yang sekiranya emang sudah nonton film ini, pasti sudah tahu alur ceritanya. Jadi, aku gak akan banyak omong di bagian itu, melainkan membahas tentang WHY ISN'T IT DARK ROMANCE? Jujurly, aku kasihan dengan Brahms Heelshire. 

Aku sendiri sangat menyadari bahwa ketika pertama kali menonton film ini seperti layaknya sedang menonton film Annabelle. Sama-sama ada boneka porselen yang sangat creepy, cuma bedanya kalau di The Boy bonekanya gak kesurupan roh jahat kok....

Film ini bisa dibilang sukses membuat plot twist. Pasalnya, Bramhs yang dikira udah mati sejak belasan tahun yang lalu, ternyata masih hidup dan berdiam di dalam rumah besar milik keluarga Heelshire itu. Pembangunan cerita yang diawali dengan kepindahan Greta ke Inggris dan bekerja sebagai babysitter Brahms berhasil menyakinkan penonton bahwa ada yang tidak beres dengan keluarga Heelshire dan boneka anak laki-laki porselen tersebut.

source: Pinterest

Nah, kalau kilas balik kisah hidup Bramhs semasa kecil, dia memang sudah menunjukkan perilaku menyimpang alias psikopat karena membunuh teman semasa kecilnya di hutan. Jelas Greta begitu sangat ketakutan saat tahu Bramhs masih hidup dan mengawasinya selama ini. Aku kalau jadi Greta juga bakalan ngeri kalau ternyata Brahms masih hidup dan mengintai selama ini. Tapi, Greta juga ditunjukkan sebagai gadis yang pemberani, apalagi Brahms ternyata sangat nurut padanya. Artinya, Greta juga bisa mengendalikan Brahms tanpa harus menyakitinya balik....Toh, Brahms menjadi sangat arogan juga karena Cole, si mantan, merusak boneka porselennya sampai berkeping-keping.

Brahms yang sebatang kara pun hanya bisa pasrah dan membiarkan Greta pergi meninggalkannya. Di detik-detik scene terakhir ditunjukkan kalau Brahms memperbaiki boneka porselennya yang pecah. Lalu, aku jadi teringat kalau sekuelnya yang kedua juga ada. Tapi sayangnya, sekuel kedua tidak melanjutkan nasib Brahms di film pertama. Padahal kalau dilanjut, bisa jadi Brahms yang terobsesi dengan Greta mencarinya sampai ketemu. Yah, namanya juga bukan aku yang sutradara, jadi ya sudahlah....Wkwkwkwkw....

source: Pinterest

Aku berharap ada film yang melanjutkan film pertama ini. Kalian ngerti kan kenapa di awal aku pengen kalau film ini jadi dark romance aja. Bukan cuma aku lho yang bilang, tapi juga para kaum hawa yang lainnya. Semoga juga Brahms bukan psikopat yang digambarkan cerita di masa kecilnya, bisalah itu dibuat kesalahpahaman aja, dan karena itu orang tuanya memilih untuk menyembunyikan Brahms agar dia tidak ditangkap oleh polisi. Wkwkwkw....mengkhayal bolehlah....

Ya gitulah pokoknya guys....film ini bisa menjadi salah satu film untuk menyemarakan hari Halloween yang tepat jatuh di tanggal 31 Oktober ini. Semoga kalian terhibur dengan film rekomendasi dariku ini.

Sekian dariku dan terima kasih sudah membaca.

Salam Dilemmaphobia :)

You Might Also Like

0 comments