Exhuma (2024) : Antara Sejarah Fakta dan Fiksi

Setelah film ini direlease dan banyak para konten kreator film yang mulai membahasnya, aku punya ekspektasi yang tinggi bahwa Exhuma akan bercerita tentang proses pencabutan pasak-pasak besi yang ditanam oleh dukun Jepang tempo dulu di sepanjang garis perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara saat ini, dengan rintangan dikejar jenderal Jepang setinggi 2 meter yang ikonik di filmnya. Sesederhana itu aku memikirkan tentang jalan cerita film ini, sampai akhirnya aku menonton sendiri. 

Itulah mengapa film Exhuma ini sangat kunantikan. Dengan latar belakang cerita yang tampak sefakta itu, aku jadi berpikiran apakah benar zaman dulu saat penjajahan Jepang di Korea memang telah dipasangi pasak-pasak besi gaib yang akhirnya membuat semenanjung Korea terpisah menjadi dua? Mungkin aku lupa atau sebenarnya malas mencari tahu lagi tentang background film Exhuma ini, tapi kalau itu betulan berarti kita sedang belajar sejarah. Kalau pun bukan, orang yang menulis cerita fiktif untuk film Exhuma ini cerdas banget sampai-sampai aku tak bisa membedakan mana yang berasal dari kisah nyata dan mana yang bukan.

Film Exhuma ini pertama kali release tanggal 28 Februari 2024 seingatku (aku ingat banget mau valentine'an sendiri di bulan Februari tapi nonton film horor, dan yang ada hanya film Exhuma yang menarik perhatianku saat posternya dirilis, hehe...). Film ini memang sudah 3 bulan yang lalu, dan aku baru menontonnya minggu lalu di sini (link di bawah). Sampai film ini rilis HD di platform streaming, film Exhuma ini masih ditayangkan di bioskop karena saking ramenya Exhuma menyita antusiasme warga apalagi yang penggemar Korea. Sudah pasti karena Lee Dong-hyun keren pake banget maksimal, dan bersanding dengan Kim Go-eun yang juga gak kalah badass auranya. 

Tonton di sini kuy : Exhuma (2024)

Jujurly, setelah menonton Exhuma aku kurang begitu puas. Lebih tepatnya karena tak seseru ekspektasiku tentang pencarian pasak besi di sepanjang perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara. Penemuan pasak pun berawal dari ketidaksengajaan membongkar sebuah makam di atas gunung, yang akhirnya membangunkan siluman jenderal Jepang itu. Terlepas dari ide cerita yang memukau, sebenarnya alur ceritanya juga hampir sama dengan film-film misteri kebanyakan. Selain itu, film ini juga tidak ada jumpscare yang membuat adrenalin bergetar, maka tak heran aku hampir bosan dibuatnya tapi tetap dibuat penasaran. Menurutku, film ini lebih mengutamakan dialog-dialog yang cukup panjang sehingga kalau kita tidak menontonnya dengan serius, sudah dipastikan kita akan ketinggalan dan tak paham maksudnya. Nah, yang agak kusayangkan adalah peran Lee Dong-hyun yang seperti pelengkap saja di film Exhuma ini. Kiprahnya dalam perdukunan dan membantu yang lain mengungkap misteri yang terjadi pun tak banyak. Terlepas dari itu semua, kemunculan film Exhuma adalah angin segar yang akan membukakan pintu bagi film-film serupa dengan misteri-misteri baru yang belum pernah ada.

Namun, kembali lagi kepada selera masing-masing. Banyak konten kreator lain yang mengganggap film ini adalah masterpiece, tentu saja aku tak akan mengelaknya karena ide ceritanya yang kreatif dalam memadukan sejarah fakta dan fiksi. Film Exhuma tentu saja menjadi salah satu film yang paling direkomendasikan saat ini, maka yang belum menontonnya harus banget sihh ditonton supaya kalian tidak ketinggalan film hype yang satu ini. 

Baiklah, sekian dariku. Semoga kalian menemukan pelajaran setelah menonton film Exhuma, hehehe....Terima kasih sudah mampir dan membaca.

Salam Dilemmaphobia :)