Suzume no Tojimari (2023) : Kejar-Kejaran Kursi dan Kucing
Hai, guyss....
Sesuai judul, aku mau langsung aja mereview singkat tentang pengalamanku nonton Suzume no Tojimari yang dirilis di bioskop Indonesia pada tanggal 8 Maret 2023 lalu. Film ini merupakan karya Makoto Shinkai yang sudah jelas selalu epic visualnya. Aku sendiri sangat menyukai setiap anime karya Makoto Shinkai karena tone warna yang digunakan sangat-sangat bagus dan aku pun yang bukan wibu ini pasti akan tahu kalau anime itu adalah karya dari sang maestro. Huehehehe....
Film Suzume no Tojimari menjadi film no. 1 di Indonesia saat ini, bahkan bioskop sekelas XXI aja ikut menayangkan film ini guysss....Sebuah fenomena langka kita bisa melihatnya di bioskop XXI. Semoga XXI lebih rajin menayangkan film-film Jepang, karena bioskop dekat kosku cuma XXI dan bioskop yang lain perlu effort yang lebih buat aku yang mageran ini. Hehehe...
Kenapa malah basa-basi nih?
Nah, Suzume no Tojimari sendiri menceritakan tentang seorang gadis SMA bernama Suzume Iwato yang tiba-tiba bertemu dan merasa jatuh cinta pada pandangan pertama ke seorang pria misterius yang ditemuinya saat perjalanan menuju sekolah. Pria tersebut bernama Sota. Pada saat berpapasan itu, Sota bertanya kepada Suzume di mana tempat yang ditelantarkan di daerah itu. Suzume pun memberi tahunya. Namun, setelah pertemuan itu, Suzume menjadi punya kelebihan (indra keenam mungkin yaa) untuk melihat 'cacing merah raksasa' (awas lu kalau bilang cacing besar alaska :p) yang dapat membawa bencana jika dia sampai jatuh ke bumi. Suzume pun sadar kalau cacing itu muncul berasal dari sebuah resor yang ditelantarkan, persis di mana itu menjadi tempat yang dituju oleh Sota tadi.
Takut abang Sota kenapa-kenapa kan yaa, langsung tuh Suzume menyusul dengan sangat tergesa-gesa, hingga ia menemukan sebuah pintu di tengah-tengah genangan air yang terbuka. Di balik pintu itu pun ada sebuah tempat yang dipenuhi dengan bintang-bintang, dan semacam magis Suzume tak bisa memasuki tempat penuh bintang tersebut. Malahan, Suzume menemukan sebuah patung kucing kecil yang tiba-tiba berubah jadi kucing yang hidup. Kucing itu pun bernama Daijin.
Singkat cerita, Suzume dan Sota pun bekerja sama untuk menutup semua pintu di seluruh penjuru Jepang, karena pintu itu menjadi jalan bagi cacing merah raksasa untuk keluar dan membawa bencana. Petualangan mereka pun dimulai dan kalian harus nonton sendiri karena aku capek mau cerita panjang-panjang (gak niat, huehehe :P)
Makoto Shinkai memang demen banget yaa memadukan romansa dengan konflik bencana, dan menurutku Suzume no Tojimari ini terbilang sukses dari segi ceritanya meskipun tetap Kimi no Nawa yang paling the best sihhh....
Banyak banget di media sosial yang mempertanyakan kenapa Suzume isinya cuma kejar-kejaran kursi sama kucing? Wkwkwkwk, bagian ini emang lucu banget sihh....Agak konyol dan fantasi banget dengan adanya ilmu sihir dan kepercayaan terhadap dewa-dewi. Namun demikian, terlepas dari kekonyolan tersebut, film ini mempunyai pesan yang sangat mendalam di mana Makoto Shinkai ingin agar kita semua bisa belajar menerima keadaan baik di masa kini maupun masa lalu, karena hidup kita akan terus berlanjut. Jangan terus berhenti pada kenangan yang menyakitkan, tapi harus terus berusaha untuk kehidupan yang lebih baik. Gitu sih kira-kira pesan yang aku bedah sendiri....
Overall, film ini emang layak mendapatkan gelar film no.1 di Indonesia saat ini karena emang banyak banget yang nonton di bioskop. Sedikit nguping dari pembicaraan para wibu yang nobar waktu itu, mereka bilang worth it lah nonton ini. Emang sih plotnya gak njlimet kayak Kimi no Nawa, terkesan sederhana, tapi bukan Makoto Shinkai namanya kalau tidak bisa membuat yang nonton animenya tersentuh sampai ke lubuk hati yang paling dalam. Cieeeelaaahhh....wkwkwkwkw >.< Apalagi, film ini dibuat berdasarkan kebudayaan masyarakat Jepang dan kisah gempa yang dulu pernah mengguncang Jepang.
Satu lagi nih yang membuatku semangat nonton film ini. Tahu Hokuto Matsumura, kan? Itulah membernya Sixtones. Kalau aku bilang sih di kayak Sasuke gitu orangnya, wkwkwkw... Nah, untuk pertama kalinya nih, aku baru tahu kalau Hokuto bisa dubbing untuk anime guyss...dan di Suzume no Tojimari ini dia mengisi suara karakter Sota. Ahhh, khas bangetlah suaranya Hokuto dan pas juga untuk karakter Sota yang emang cool. Fiks, fansnya Hokuto Matsumura harus banget nonton Suzume.
Oiya, aku gak ngerti, dari Kimi no nawa, Tenki no ko, hingga Suzume no Tojimari ini, kenapa OSTnya selalu dibawakan oleh band Radwimps? Hehehe, kayaknya udah menjadi satu paket deh film karya Makoto Shinkai dengan lagu-lagu dari Radwimps. Kalau pakai lagu bukan dari Radwimps, kurang menyentuh kali yaa...Semoga aja selalu Radwimps yaa...karena lagu-lagunya gak pernah failed buat mengiringi animenya Makoto Shinkai yang penuh pesan moralnya.
Oke, segitu aja kesanku setelah nonton Suzume no Tojimari. Buat yang belum nonton, masih tayang lho di bioskop. Jangan sampai ketinggalan vibes nonton Suzume no Tojimari yaa...Jangan Dilemmaphobia lagi yang penting. Dadahhhh....
0 comments